Senin, 23 Februari 2015

Apes

Pagi ini gue punya 3 plan :
1. Bimbingan ke Bu Riris. Sebab udah 2 minggu lebih 3 hari gue nggak ngurus skripsi, gegara gue tinggal ke jogja utk kerja organisasi. Juga karena semalem si Surya bilang, "Ji, dicariin noh ama Bu Riris".
2. Ambil laptop. Karena sama nasibnya kayak yang nomer 1, ditinggal udah 2 minggu lebih tiga hari. Plus emang gue butuh banget laptop untuk ngerjain skripsi.
3. Ambil celana di penjahit. Mumpung lagi dpt pinjeman motor, dan mumpung lagi inget. Gue ninggalin celana sejak September 2014.

Realisasi
1. Gue ke kampus jam 9
Bu Riris blm dateng. Terus gue sms deh kpn beliau ke kampus.
2. Gue ke tempat service laptop. Ternyata belum jadi juga. Katanya seminggu lagi.
3. Gue ke penjahit. Yang kali ini ga mungkin belum selesai. Tapi apa daya. Kayaknya gue emang lagi siap. CELANA GUE BELOM DIGARAP. Gue pengen marah tapi ga enak ama Bapaknya. Takutnya dia lebih galak. Terus Bapaknya minta nomor HP gue, biar kalo dah jadi nanti bisa tinggal dikontak.
4. Harapan satu-satunya tinggal balesan SMS dari Bu Riris. Dan di tempat penjahit itu gue dapet balesan. Beliau bilang, "Ga saya bawa, besok aja ya". (-_-) Apes banget gue.
5. Akhirnya gue bikin plan dadakan, yaitu ngelaundry dan beres-beres lemari yang baru aja gue pindahin dari kamar Seto.

Evaluasi
1. Selalu SMS dosenmu lebih pagi, sebelum berangkat ke kampus.
2. Kalau ke penjahit, tempat service, atau tukang apapun itu yang menyediakan jasa tertentu yang bisa ditinggal, perlu dicek progressnya seminggu sekali.

Kesalahan dalam berpraktek ini semoga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca di kemudian hari.

Minggu, 22 Februari 2015

Menang Itu Relatif, Keren Itu Mutlak

Tiba-tiba aku teringat pada nasehat dari seorang mahaguru bernama Taqi. Ia pernah berujar bahwa seluruh manusia di dunia ini saling terkam, saling mangsa, saling bersaing untuk mencapai kemenangan, tapi ada satu hal yang terlupakan, yaitu ialah menjadi keren. Tidaklah cukup dikenal siapa gubernur yang menjadi lawan pitung dalam kisah si pitung dari betawi, tidak jua cukup tau berapa jumlah tentara kompeni yang dihajar pitung, tapi siapa pula yang tidak kenal pitung, padahal si pitung ialah pihak yang kalah, namun bukan bukan itu yang terpenting, yang terpenting ialah bahwasanya pitung sudah berbuat “keren” karena jurusnya, keteguhan hatinya, dan keberaniannya melawan pemerintah kolonial belanda. Tidaklah juga cukup dikenal siapa kaisar yang berkuasa sewaktu spartakus dari romawi membebaskan para budak dalam sejarah pemberontakan budak di romawi, kenapa demikian? karena si kaisar itu tidaklah keren dibanding spartakus. Tidaklah juga cukup dikenal siapa raja dan nama pengadilan yang menjatuhi hukuman mati bagi sokrates, yang semua orang tau ialah bahwa sokrates ialah seorang yang keren karena mampu mengacaukan tatanan pemikiran di athena yang sudah bobrok waktu itu. Maka? Jadilah keren !

Anda Pengunjung ke